Sabtu, 21 Februari 2009

Cara Membuat Pestisida Organik Sendiri


Pestisida ini hanya mencegah / menghalau HAMA
Untuk Jenis Hama: Wereng, Ulat, Tungau Jingga, Keong Mas, Tungro, Kaper dll.

Silahkan ikuti langkah berikut ini : BAHAN UTAMA adalah DAUN MIMBA ( Azadirachta Indica ) dan BIJI MIMBA ( Biasanya banyak terdapat di sepanjang Jalan arah luar Kota ) 1. DAUN MIMBA.
CARA PEMBUATAN : DAUN MIMBA segar 5 Kg ditumbuk dan dicampur Air 5 Liter, kemudian direbus sampai mendidih saja dan didiamkan semalam (di Fermentasi). Setelah itu disaring dimbil Airnya saja.
CARA PAKAI : Dosis 1 Liter Air MIMBA Hasil Fermentasi dicampurkan dengan 15 Liter Air, Baru kemudian disemprotkan ke Tanaman yang terkena HAMA. P
Pemakaian yang EFEKTIF pada Tanaman terkena HAMA adalah setiap 2 Minggu sekali. 2. BIJI MIMBA.
CARA PEMBUATAN : BIJI MIMBA 1 Kg ditumbuk HALUS ( Kalau bisa seperti KOPI bubuk ) CARA PAKAI : Dosis 100 Gram BIJI MIMBA HALUS dicampurkan untuk 15 Liter Air, Baru kemudian disemprotkan ke Tanaman yang terkena HAMA.

Pemakaian yang EFEKTIF pada Tanaman terkena HAMA adalah setiap 2 Minggu sekali. Demikian rekan-rekan pecinta Tanaman, dan cara pembuatan PESTISIDA ORGANIK inipun yang kami berikan kepada petani binaan kami di desa-desa yang jauh dari Kota.

Mencari titik untuk Membuat Sumur

Bagi anda yang ingin mengetahui tehnik / cara mencari sumber mata air untuk membuat sumur bor maupun sumur gali dapat mempraktekkan cara di bawah ini :Ada 2 tehnik sederhana :1. Menggunakan daun pisangAmbillah beberapa lembar daun pisang dan taruhlah pada beberapa titik yang akan di bor / gali pada jam 10 malam. Pagi harinya silahkan lihat embun yang menempel pada daun pisang tsb (pada bagian bawah daun). Semakin banyak embun yang menempel semakin banyak debit air bawah tanah tsb. Namun jika daunnya tetap kering berarti tidak ada sumber air di bawah daun tsb.2. Menggunakan garamPada jam 8 malam taruhlah 2 genggam garam dan tutup rapat dengan kaleng pada tempat yang akan digali / di bor. Pagi harinya silahkan lihat garam tsb, jika habis atau tinggal sedikit berarti pada titik tsb ada sumber airnya. Bila perlu taruhlah garam dan kaleng tsb pada beberapa titik sekaligus dan lihatlah pada titik mana yang garamnya paling sedikit.

Selasa, 17 Februari 2009

Jenis Pohon Dataran Tinggi dan harga bibitnya

Manglid (Manglietia glauca). Pohon Manglid dapat mencapai ketinggian 25 - 40 meter dengan bebas cabang 25 meter dan diamater 150cm. Tersebar di ketinggian 1000 - 1500 mdpl. Hidup berkelompok di tempat yang lembab.
Di Jawa Barat dan Bali kayu Manglid sangat disukai selain karena kayunya mengkilat, strukturnya padat, halus, ringan, dan kuat. Kayu Manglid sering digunakan sebagai bahan pembuat perkakas dan jembatan (deskripsi dari Majalah Kehutanan edisi VI tahun 2006).
Harga: asal dari biji, usia ±5 bulan, tinggi 35-40 cm, harga Rp. 1.500 per pohon.

Surian / Suren / (Toona sureni). Tanaman ini tumbuh pada daerah bertebing dengan ketinggian 600 - 2.700 m dpl dengan temperature 22ÂșC. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan selain kayunya sebagai bahan bangunan, furniture, veneer, panel kayu dan juga kulit dan akarnya dimanfaatkan untuk bahan baku obat diarrhoea dan ekstrak daunnya dipakai sebagai antibiotik dan bio-insektisida; sedangkan kulit batang dan buahnya dapat disuling untuk menghasilkan minyak esensial (aromatik). Tajuk tidak terlalu lebar sehingga pohon suren biasa digunakan sebagai tanaman pelindung atau pembatas di ladang dan sebagai windbreak di perkebunan teh (deskripsi dari Majalah Kehutanan edisi II tahun 2006).
Harga: asal biji, usia 3 bulan, tinggi ±20cm, harga Rp. 1.000 per pohon.
, asal biji, usia 2 bulan, tinggi ±10c, harga Rp. 300 per pohon. , asal biji, usia 2 bulan, tinggi ±10cm, harga Rp. 500 per pohon.


Pinus (Pine merkusii). Pohon besar, batang silindris, lurus. Dapat mencapai tinggi 45 meter dengan diameter 140cm. Kayunya untuk berbagai keperluan, konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan sumpit. Sering
disadap getahnya. Pohon tua dapat menghasilkan 30-60 kg getah, 20-40 kg resin murni dan 7-14 kg
terpentin per tahun. Cocok untuk rehabilitasi lahan kritis, tahan kebakaran dan tanah tidak subur (deskripsi dari Informasi Singkat Benih, No. 12 tahun 2001, Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan)
Harga:
asal cabutan, usia 4 bulan, tinggi 25-30cm, harga Rp. 2000 per pohon.

Puspa (Schima wallichii). Pohon tinggi mencapai 7 - 10 meter, khas Jawa Barat. Pohon ini juga memiliki daya survaif yang cukup tinggi dengan kulit kayu yang tebal sehingga tahan api,namun dikala roboh anakan akan cepat tumbuh disaat hujan turun membasahi lantai hutan. Tegakan puspa dari kejauhan daun berwarna hujau tua ini sangat kontras dengan daunnya yang muda berwarna kemerahan di sat musim hujan bunganya yang berwarna putih berjatuhan di atas serasah dengan benang sari kuning sehingga menarik satwa untuk menikamati. Kera ekor panjang (Mecaca fascicularis) merupakan jenis mamalia yang hidup di pohon pucuk daun puspa merupakan santapan lezat bagi jenis primata ini (dari Belajar dari Alam, waykambas.or.id).
Harga:
asal cabutan, usia 8 bulann, tinggi 50-80cm, harga Rp. 2000 per pohon. asal cabutan, usia 4 bulan, tinggi 20-30cm, harga Rp. 1000 per pohon.


Kopi Kate / Kartika (Cofee arabica var. kartika). Varietas unggulan dataran tinggi yang cocok ditanam pada ketinggian 700 - 2.000 mdpl. Tipe pertumbuhan kate / kompak.
Harga:asal biji, usia 4 bulan, tinggi 20-30cm, harga Rp. 2000 per pohon.

Kopi Robusta (Cofee robusta). Kopi Robusta merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. (dari Wikipedia)
Harga:asal biji, usia 6 bulan, tinggi 40-50cm, harga Rp. 1000 per pohon.


Alpukat (Persea americana). Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Guam. Banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Batangnya bisa mencapai tinggi 20m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 sentimeter. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram, dan biji yang besar, 5 hingga 6.4 sentimeter. (dari Wikipedia)
Harga: asal biji, usia 6 bulan, tinggi ±80cm, harga Rp. 1250 per pohon.


Kawung / Aren / Enau (Arenga pinnata). Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah palma yang terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna. Tumbuhan ini dikenal dengan pelbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk (aneka nama lokal di Sumatra dan Semenanjung Malaya); kawung, taren (Sd.); akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara), dan lain-lain. Bangsa Belanda mengenalnya sebagai arenpalm atau zuikerpalm dan bangsa Jerman menyebutnya zuckerpalme. Dalam bahasa Inggris disebut sugar palm atau Gomuti palm (dari Wikipedia)
Harga:asal cabutan, usia 6 bulan, tinggi ±20cm, harga Rp. 20.000 per pohon.


Rasamala (Altingia excelsa). Kayunya sangat awet walaupun langsung bersentuhan dengan tanah. Karena bebas cabangnya tinggi, maka kayunya cocok untuk kerangka jembatan, tiang, konstruksi, tiang listrik dan telpon,
serta penyangga rel kereta api. Selain itu, kayunya dimanfaatkan untuk konstruksi berat, rangka
kendaraan, perahu dan kapal, lantai, rakit, finir, dan plywood. Daun yang masih muda berwarna
merah sering untuk sayur atau lalap. Di Jawa, daun yang telah ditumbuk halus digunakan sebagai
obat batuk. Getahnya berbau aromatik sebagai pengharum ruangan (dari website DEPHUT)
Harga: asal cabutan, usia 4 bulan, tinggi ±20cm, harga Rp. 1500 per pohon.


Mahoni / Mahogany (Swietenia macrophylla). Pohon tahunan, tinggi mencapai 25 meter, berkayu, bulat dan bercabang. Kayunya digunakan sebagai bahan bangunan, furniture dan sebagai peneduh di jalan-jalan kota besar. Bijinya berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, obat encok, obat eksim dan obat masuk angin. (dari berbagai sumber)
Harga: asal biji, usia 5 bulan, tinggi 30cm, harga Rp. 1000 per pohon.


Jati putih / Jati Cina / Jati Belanda / White teak (Gmelina arborea). Pohon ukuran sedang, tinggi dapat mencapai 30 - 40 m, batang silindris, diameter rata-rata 50 cm kadang-kadang mencapai 140 cm. Terutama dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi ringan dan pulp. Beberapa bagian pohon dapat digunakan untuk obat dan daunnya untuk pakan ternak (dari website DEPHUT)
Harga:
Asal biji, usia bervariasi, harga Rp. 500 - Rp. 2.000 per pohon.

Kamis, 12 Februari 2009

Cara Membuat Biogas dari kotoran sapi untuk memasak

Salah satu hal terpenting dalam membuat biogas adalah memilih digester. Ada 3 tipe digester gas bio yang dikembangkan selama ini, yaitu
1. Fixed dome plant, yang dikembangkan di China,
2. Floating drum plant yang lebih banyak dipakai di India dengan varian plastic cover biogas plant dan
3. Plug-flow plant atau balloon plant yang banyak di buat di Taiwan, Etiopia, Kolombia Vietnam dan Kamboja.

Bagian-bagian pokok digester gas bio adalah
1) bak penampung kotoran ternak,
(2) digester,
(3) bak slurry,
(4) penampung gas,
(5) pipa gas keluar,
(6) pipa keluar slurry,
(7) pipa masuk kotoran ternak.

Fixed dome plant
Pada fixed dome plant, digesternya(2) tetap. Penampung gas (4) ada pada bagian atas digester. Ketika gas mulai timbul, gas tersebut menekan slurry ke bak slurry (3). Jika pasokan kotoran ternak terus menerus, gas yang timbul akan terus menekan slurry hingga meluap keluar dari bak slurry. Gas yang timbul digunakan/dikeluarkan lewat pipa gas yang diberi katup/kran (5).

Keuntungan: tidak ada bagian yang bergerak, awet (berumur panjang), dibuat di dalam tanah sehingga terlindung dari berbagai cuaca atau gangguan lain dan tidak membutuhkan ruangan (diatas tanah).

Kerugian: Kadang-kadang timbul kebocoran, karena porositas dan retak-retak, tekanan gasnya berubah-ubah karena tidak ada katup tekanan.

Floating drum plant

Floating drum plant terdiri dari satu digester(2) dan penampung gas (4) yang bisa bergerak. Penampung gas ini akan bergerak keatas ketika gas bertambah dan turun lagi ketika gas berkurang, seiring dengan penggunaan dan produksi gasnya.

Keuntungan: Tekanan gasnya konstan karena penampung gas yang bergerak mengikuti jumlah gas. Jumlah gas bisa dengan mudah diketahui dengan melihat naik turunya drum.

Kerugian: Konstruksi pada drum agak rumit. Biasanya drum terbuat dari logam (besi), sehingga mudah berkarat, akibatnya pada bagian ini tidak begitu awet (sering diganti). Bahkan jika digesternya juga terbuat dari drum logam (besi), digeseter tipe ini tidak begitu awet.

Baloon plant

Konstruksi balloon plant lebih sederhana, terbuat dari plastic yang pada ujung-ujungnya dipasang pipa masuk untuk kotoran ternak dan pipa keluar peluapan slurry. Sedangkan pada bagian atas dipasang pipa keluar gas.

Keuntungan: biayanya murah, mudah diangkut, konstruksinya sederhana, mudah pemeliharaan dan pengoperasiannya.

Kerugian: tidak awet, mudah rusak, cara pembuatan harus sangat teliti dan hati-hati (karena bahan mudah rusak), bahan yang memenuhi syarat sulit diperoleh.

Jumat, 30 Januari 2009

Cari Usaha Tambahan

Cara Membuat Yogurt

Yogurt adalah salah satu jenis makanan ringan yang sehat (kaya akan kalsium - untuk mencegah oesteoporosis, bakteri yang terkandung di dalamnya dapat membersihkan saluran pencernaan dll).

Daripada susu dijual murah, mendingan sisakan sedikit dibuat yogurt. KIta coba jual di depan kampus Satya Wacana. heheheh. Coba coba siapa tahu untung. Kalau ada nasib baik baru buat tambah banyak yogurtnya

Modalnya Kita beli saja yogurt yang tanpa rasa - lalu dijadikan biang untuk membuat yogurt sendiri di rumah.

Berikut cara pembuatannya, semoga bermanfaat.
Bahan:
1 liter susu (bisa susu murni, maupun yang dijual dalam kemasan)
200 ml yogurt tanpa rasa (plain)

Cara:
Panaskan susu sampai hangat-hangat kuku.
Diamkan agar susu mencapai suhu ruang.
Lalu campurkan biang yogurt ke dalam susu.
Aduk rata, taruh dalam wadah tertutup.
Letakan wadah di tempat yang paling hangat di rumah Anda.
Jika cuaca tidak memungkinkan, bungkus wadah dengan handuk atau selimut tebal.
Biarkan selama 4 jam – 8 jam. (Semakin lama semakin asam)
Lalu taruh yogurt dalam kulkas dan yogurt pun siap disantap.

Tips :
Untuk mendapatkan yogurt yang kental, dapat ditambahkan susu bubuk 150 gr (menurut anggota NCC, Stella Utomo).

Sumber : Diskusi Milis NCC.



CARA MENANAM COKLAT

Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan berprospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi dan kualitas akan rendah.

PT. Natural Nusantara berusaha membantu petani kakao agar mampu meningkatkan produktivitasnya agar dapat bersaing di era globalisasi dengan program peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas, berdasarkan konsep kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
1. Persiapan Lahan
- Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya
- Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides & C. caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan
- Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao dan pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao ( 1 : 3 )

2. Pembibitan
- Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman yang telah cukup umur
- Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging buahnya dengan abu gosok
- Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus segera dikecambahkan
- Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari
- Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan
- Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag
- Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag
- Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%
- Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm
- Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak
- Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari
- Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan
- Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit, umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit. Pemupukan dengan cara ditugal
- Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 - 1 tutup/pohon diencerkan dengan air secukupnya atau semprotkan dengan dosis 4 tutup/tangki setiap 2-4 minggu sekali
- Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan
- Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api. Jika terserang hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau Natural BVR dosis 30 gr/tangki. Jika ada serangan penyakit jamur Phytopthora dan Cortisium sebarkan Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing pohon


3. Penanaman
a. Pengajiran
- Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm
- Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
- Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama

b. Lubang Tanam
- Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
- Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang

c. Tanam Bibit
- Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun
- Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
- Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
- Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush)


4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon
b.Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali. Dosis pupuk lihat dalam tabel di samping ini :


- Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln, Dosis 3-4 tutup/ pohon
- Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali, Dosis 3-4 tutup/ pohon


Catatan: Akan lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.


5. Pengendalian Hama & Penyakit
a. Ulat Kilan ( Hyposidea infixaria; Famili : Geometridae ), menyerang pada umur 2-4 bulan. Serangan berat mengakibatkan daun muda tinggal urat daunnya saja. Pengendalian dengan PESTONA dosis 5 - 10 cc / liter.

b. Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ), ada bulu-bulu gatal pada bagian dorsalnya menyerupai bentuk bulu (rambut) pada leher kuda, terdapat pada marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya coklat atau coklat kehitam-hitaman. Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles mendosa dan Carcelia spp, semprot PESTONA.

c. Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge), serangan dilakukan silih berganti karena kedua species ini agak berbeda siklus hidup maupun cara meletakkan kokonnya, sehingga masa berkembangnya akan saling bergantian. Serangan tertinggi pada daun muda, kuncup yang merupakan pusat kehidupan dan bunga yang masih muda. Siklus hidup Ploneta diducta 1 bulan, Parasa lepida lebih panjang dari pada Ploneta diducta. Pengendalian dengan PESTONA.

d. Kutu - kutuan ( Pseudococcus lilacinus ), kutu berwarna putih. Simbiosis dengan semut hitam. Gejala serangan : infeksi pada pangkal buah di tempat yang terlindung, selanjutnya perusakan ke bagian buah yang masih kecil, buah terhambat dan akhirnya mengering lalu mati. Pengendalian : tanaman terserang dipangkas lalu dibakar, dengan musuh alami predator; Scymus sp, Semut hitam, parasit Coccophagus pseudococci Natural BVR 30 gr/ 10 liter air atau PESTONA.

e. Helopeltis antonii, menusukkan ovipositor untuk meletakkan telurnya ke dalam buah yang masih muda, jika tidak ada buah muda hama menyerang tunas dan pucuk daun muda. Serangga dewasa berwarna hitam, sedang dadanya merah, bagian menyerupai tanduk tampak lurus. Ciri serangan, kulit buah ada bercak-bercak hitam dan kering, pertumbuhan buah terhambat, buah kaku dan sangat keras serta jelek bentuknya dan buah kecil kering lalu mati. Pengendalian dilakukan dengan PESTONA dosis 5-10 cc / lt (pada buah terserang), hari pertama semprot stadia imago, hari ke-7 dilakukan ulangan pada telurnya dan pada hari ke-17 dilakukan terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian benar-benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.

f. Cacao Mot ( Ngengat Buah ), Acrocercops cranerella (Famili ; Lithocolletidae). Buah muda terserang hebat, warna kuning pucat, biji dalam buah tidak dapat mengembang dan lengket. Pengendalian : sanitasi lingkungan kebun, menyelubungi buah coklat dengan kantong plastik yang bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi), pelepasan musuh alami semut hitam dan jamur antagonis Beauveria bassiana ( BVR) dengan cara disemprotkan, semprot dengan PESTONA.

g. Penyakit Busuk Buah (Phytopthora palmivora), gejala serangan dari ujung buah atau pangkal buah nampak kecoklatan pada buah yang telah besar dan buah kecil akan langsung mati. Pengendalian : membuang buah terserang dan dibakar, pemangkasan teratur, semprot dengan Natural GLIO.

h. Jamur Upas ( Upasia salmonicolor ), menyerang batang dan cabang. Pengendalian : kerok dan olesi batang atau cabang terserang dengan Natural GLIO+HORMONIK, pemangkasan teratur, serangan berlanjut dipotong lalu dibakar.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.


6. Pemangkasan
- Pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetatif yang baik. Pohon pelindung juga dilakukan pemangkasan agar percabangan dan daunnya tumbuh tinggi dan baik. Pemangkasan ada beberapa macam yaitu :
- Pangkas Bentuk, dilakukan umur 1 tahun setelah muncul cabang primer (jorquet) atau sampai umur 2 tahun dengan meninggalkan 3 cabang primer yang baik dan letaknya simetris.
- Pangkas Pemeliharaan, bertujuan mengurangi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan cara menghilangkan tunas air (wiwilan) pada batang pokok atau cabangnya.
- Pangkas Produksi, bertujuan agar sinar dapat masuk tetapi tidak secara langsung sehingga bunga dapat terbentuk. Pangkas ini tergantung keadaan dan musim, sehingga ada pangkas berat pada musim hujan dan pangkas ringan pada musim kemarau.
Pangkas Restorasi, memotong bagian tanaman yang rusak dan memelihara tunas air atau dapat dilakukan dengan side budding.


7. Panen
Saat petik persiapkan rorak-rorak dan koordinasi pemetikan. Pemetikan dilakukan terhadap buah yang masak tetapi jangan terlalu masak. Potong tangkai buah dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu dan jika hal ini dilakukan terus menerus, maka produksi buah akan menurun. Buah yang dipetik umur 5,5 - 6 bulan dari berbunga, warna kuning atau merah. Buah yang telah dipetik dimasukkan dalam karung dan dikumpulkan dekat rorak. Pemetikan dilakukan pada pagi hari dan pemecahan siang hari. Pemecahan buah dengan memukulkan pada batu hingga pecah. Kemudian biji dikeluarkan dan dimasukkan dalam karung, sedang kulit dimasukkan dalam rorak yang tersedia.


8. Pengolahan Hasil
Fermentasi, tahap awal pengolahan biji kakao. Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak.
Pengeringan, biji kakao yang telah difermentasi dikeringkan agar tidak terserang jamur dengan sinar matahari langsung (7-9 hari) atau dengan kompor pemanas suhu 60-700C (60-100 jam). Kadar air yang baik kurang dari 6 %.
Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak terfermentasi maksimal 3 %, kadar air maksimal 7%, serangan hama penyakit maksimal 3 % dan bebas kotoran.